Sabtu ,23 Agustus 2025
© Sumber : Documentasi service
Unit Brand :DVR_Model: No: DVR-204G-F1 Ser No: E55890136-By: Masjid Tamporah Tegangan: 220V~50Hz/12V/1,5A__Ket:Di lakukan perbaikan di Smps,>See attach.
Bttery CMOS :CR1220 (3V_210mAH ,
Jumat,16 Mei 2025
© Sumber : Documentasi service
Unit Brand :Kompor gas RINNAI _Model: No: RI-602 A Ser No: ---_By: Toko Cantik Tegangan: 220V~50Hz/350W___Ket:Di lakukan Cleanning total,See attach.
Selasa,06 Mei 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Unit(1) Brand :Setrika listrik MASPION _Ser No: 1194019167_Type: EX-1000_By: Dasuki Widuri Tegangan: 220V~50Hz/350W___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian sensor Bimetal_Resistancy : 145.7 Ω
Unit(2) Brand :Setrika listrik AIRLUX _Ser No: -------_Type: ST-2511_By: Dasuki Widuri Tegangan: 220V~50Hz/350W___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian sensor Bimetal_Resistancy : 155.4 Ω
Selasa,29 April 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand :Lakoni Falcon_Ser No: Type: 120E_By: Yan blimbing Tegangan ouput: 53.2Vdc___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian primer regulator,see attach
Minggu,27 April 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
K-VISION LG-101
Brand :LG SAT_Ser No: F720558571_By: P.Rofek Biting Tegangan ouput Reg :11.65Vdc___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian sekunder regulator,penyebab tidak keluarnya tegangan di out lnbf
Senin,07 April 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand :Charger Sepeda listrik_Ser No: SN-021A_By: Diky Kalimas Tegangan ouput:48-59Vdc___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian primer regulator,see attach
Test Mosfet 8A65D See Attach
Minggu,06 April 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand :Spido Motor vario_Ser No: _By: Harto LKP Tegangan :12Vdc___Ket:Di lakukan perbaikan di bagian line regulator 5 V,see attach
Kamis,03 April 2025
Rabu,26 Februari 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand: Matsugi MG-630L ( 30Watt )_( EIXXX )Ser No:---By: Put LKP_Tegangan:2XBattery 3,7 Volt.Note:Dilakukan penggatian switch On Off.Kondisi saat ini sudah normal
Senin,24 Februari 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand :Modern M-2350B_Ser No: 15076846_By: Tallib jtisTegangan :220V~_Freq : 50 -60Hz_Daya : 2,7A 570 W(12000r/min)_Check Resistancy Stator:_Left:4.3Ω /_Right: 4.1Ω_Resistancy L ke N : 29Ω_Ket:Kabel rusak sudah di lakukan perbaikan,Kondisi saat ini sudah normal
Senin,24 Februari 2025
© Sumber : Documentasi pribadi
Brand :Maktec MT90
Ser No: 02844431 K
By: Yayan jtis
Tegangan :220V~
Freq : 50 -60Hz
Daya : 2,6A 540 W ( n12000/min )
Check Resistancy Stator:
Left: 3.8Ω / Right: 3.9Ω
Resistancy L ke N : 15Ω
Ket:
Saklar rusak sudah di lakukan penggantian.
Kamis,30 Januari 2025
Proses pengujian kontrol pada mobil
By: Ust yusuf blbg
Module type : R8BJ-27M-12V
Bagian modul
Rusak di bagian pengkabelan
Battery 2X 6V
Minggu,26 Januari 2025
US SELENOIDCOIL SAKAI
SELENOID TYPE: DANFOSS_322115 24 Vdc
Note :
Dilakukan penyolderan di bagian pin selenoid
(250126)
US SELENOIDCOIL SAKAI
SELENOID TYPE: DANFOSS_322115 24 Vdc
Note :
Dilakukan penyolderan di bagian pin selenoid
(250203)
Senin,20 Januari 2025
Mesin Bobok Beton DCA-AZG6
DCA Z1G-FF-6
Pir ring piston rusak
Note:
Dilakukan perbaikan pada piston 1 & piston 2
MHXXXX
Senin,20 Januari 2025
Brand :Advance T-102BT
By: AZIS COM LKP
Tegangan :110-220V~
Freq : 50 Hz
Daya : 35 W
Check Voltage:
VDC Out Psu ; 14,67 V_Vdc External : 12-15 Vdc
load 1X SP 6.5" 4 Ω 30W+ 1X tweeter
Ket:
No audio disebabkan kabel koil putus
Last Condition: Unit Normal
Senin,13 Januari 2025
Brand :SPK Active JAZZ Audio
By: Taher LKP
Tegangan :220V~
Freq : 50-60 Hz
Daya : 60 W
Check Voltage:
VDC ; 17.95 V_Bias Driver +0.982/_0.432_Dco 62mV
load 2X SP 6.5" main 3 Ω dan 2X tweeter
Note:
2x potensio rusak 100k,ic 4558, lilitan trafo putus bagian 12 Vac secunder to MP3
Last Condition: Unit Normal
Jum'at,08 November 2024
Jumat,25 Oktober 2024
Brand :NIKO - NK 1831
By: Jufri LKP
Tegangan :220V~
Freq : 50-60 Hz
Daya : 60 W
Check resistancy
Running ke red : 425 Ohm
Running ke Wht : 506 Ohm
Running ke Blu : 590 Ohm
Running ke Start : 811 Ohm
Note:
Kipas tidak berputar (Macet)
boshing dan kapasitor rusak 400V/2 UF rusak
Penanganan: Dilakukan penggantian boshing dan kapasitor baru
Last Condition: Unit Normal
Kamis,03 Oktober 2024
Brand :Miyako MCM-507
By: Dekmajid 2 Langkap Seri:39010013950
Note:
Thermo fuse rusak P/N : 250 Volt 10A 135 Deg
Original :Themo fuse tidak di tempel ke bodi
Element Atas putus
Penanganan: Dilakukan penyambungan pada kabel yg putus
Last Condition: Unit Normal
Kamis,03 Oktober 2024
Brand :Miyako MCM-18 BH B
By: Dekmajid 1 Langkap Seri:38100169657
Note:
Thermo fuse rusak P/N : 250 Volt 10A 135 Deg
Original :Themo fuse tidak di tempel ke bodi
Element Atas rusak
Last Condition:
NORMAL
Sabtu,09 September 2024
Brand : Cosmos CRJ-3301
By: Tarmina Langkap
Note:
Thermo fuse rusak P/N : 250 Volt 10A 135 Deg
Themo fuse tidak di tempel ke bodi
Element Atas rusak
Last Condition:
NORMAL
Rabu,24 Juli 2024
Thermostat Part No:WJA 50~300 deg
16A 250 Volt
FS20211206001
Rabu,26 Juni 2024
IC Regulator rusak
78L12 dan 79L12
HARDWELL Rev2000
Potensio Input : B10K
Potensio MIX : B1K
Potensio Output: B10K
Potensio Edit A : 10K
Potensio Edit B : 10K
Note:
Tidak ada adaptor ( 9VAC )
Selasa,25 Juni 2024
DISHWASHER GETRA KDW_600N
Note:
Washing set A35 Tampilan pada LCD display 55 sec
Washing set A55 Tampilan pada LCD display75 Sec
Thermistor Abnormal
Berikut data resistance:
1.488 ohm di temp 32 deg Celcius
1.528 ohm di temp 28 deg Celcius
display ER0 resistance thermistor di 10 ohm
washing :A 64
Detergent : B 15
Rinsing :C 14
Rinse :D 12
Water supply : -
Heater : E40
Coil relay Heater 12 Vdc
Voltage 1 phase 231,5 VAC
Current heater 13,67 A
Thermistor Abnormal
Sabtu, 15-Juni-2024
Sebuah AC stabilizer memang ada umurnya, ada waktunya ia akan rusak.
Apakah benar ia sulit diperbaiki?
Sepertinya tidak juga.
Bagi mereka yang ingin mencoba untuk memperbaikinya ada baiknya untuk mengikuti ulasan berikut ini. Apa yang akan diulas di sini adalah khusus untuk AC-stabilizer sistem relay.
Tentang dan cara kerja AC-stabilizer.
AC-stabilizer adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyetabilkan tegangan AC listrik sumber tenaga.
AC-stabilizer diperlukan ketika tegangan listrik seringkali tidak stabil, kadang sedikit naik dan kadang sedikit turun. Sebagian perangkat listrik/elektronik masih bisa berfungsi dengan normal meskipun tegangan AC listrik turun (misalnya) dari 220V hingga 180V. Contoh yang paling umum tentang itu adalah pesawat televisi di mana rangkaian power supply-nya menerapkan sistem switching mode power supply (SMPS) otomatis yang mampu tetap bekerja optimal meskipun tegangan listrik turun hingga 170V.
Namun sebagian perangkat listrik yang lain akan sangat terpengaruh jika tegangan listrik turun hingga ke level itu.
Contoh yang paling jelas adalah lampu neon system trafo ballast.
Lampu akan sulit untuk menyala jika tegangan listrik turun.
Semua peralatan elektronik yang melibatkan transformator daya juga akan terpengaruh dan bekerja secara tidak optimal lagi.
Di sinilah sebuah AC-stabilizer diperlukan.
Semua AC-stabiliser konvensional yang bekerja langsung pada frekwensi listrik 50/60Hz (termasuk yang menggunakan sistem relay) pada prinsipnya adalah sebuah oto-transformator yang perpindahan koneksi pada tap-tap tegangannya dilakukan secara otomatis untuk tegangan output yang diperlukan mengikuti variasi level tegangan input.
Tentang oto-transformator telah diulas sekilas dalam : Mengenal transformator daya .
Pada AC-stabilizer sistem relay pemindahan koneksi pada tap-tap transformator dilakukan oleh relay-relay yang dikemudikan oleh rangkaian pendeteksi tegangan.
Jika tegangan input menaik rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih rendah, dan jika tegangan input menurun maka rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih tinggi.
Ada banyak rancangan AC-stabilizer sistem relay, dari yang hanya menggunakan satu relay hingga yang menggunakan tiga atau empat relay. Semakin banyak relay yang digunakan akan semakin lebar jangkah variasi tegangan input yang mampu ditangani.
Berikut ini adalah contoh skema blok rangkaian AC-stabilizer sistem 2 relay yang banyak beredar di pasaran :
Pada gambar di atas diperlihatkan contoh skema rangkaian AC-stabilizer dengan dua relay.
Rangkaian terdiri dari dua unit pendeteksi tegangan (unit A dan unit B) yang masing-masingnya mengemudikan sebuah relay. Di sini tidak disertakan nilai komponen dari rangkaian tersebut karena hanya sebagai contoh saja.
Satu unit rangkaian akan menangani level tegangan turun mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Sedangkan satu unit rangkaian lainnya akan menangani level tegangan naik mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih rendah.
Dengan cara seperti itu tegangan output berusaha dipertahankan agar berada pada level yang relatif tetap.
Tegangan yang dideteksi sebenarnya adalah tegangan hasil penyearahan di antara kedua jalur input AC.
Tegangan suplai untuk rangkaian pendeteksi diambil dari tap 1 dan tap 2, besar tegangan AC di antara kedua tap itu adalah sekitar 15 – 20V.
Tegangan ini disearahkan menjadi DC oleh D2 dan diratakan oleh C2. Pendeteksian level tegangan ditentukan oleh diode zener Za pada rangkaian pertama dan Zb pada rangkaian kedua bersama dengan pengaturan trimpot VR1a dan VR1b.
Ada hal penting yang perlu untuk dikemukakan bahwa setelan VR1a dan VR1b tidak perlu diubah-ubah. Jika diubah-ubah maka level pendeteksian tegangan naik atau tegangan turun akan melenceng dari yang telah ditetapkan oleh produsennya, untuk menyetelnya kembali cukup sulit supaya tepat.
D2a dan D2b menyearahkan tegangan dari salah satu jalur input yang lain sehingga terdapat satu level tegangan yang akan dideteksi oleh Za dan Zb dengan pengaturan Vr1 dan VR2.
Karena tegangan zener Za dan Zb berbeda, maka level tegangan yang akan dideteksi oleh kedua rangkaian pendeteksi itu masing-masingnya juga berbeda.
Pada tegangan normal (tidak naik dan tidak turun) salah satu relay akan aktif. Jika tegangan turun maka relay yang aktif ini akan menjadi tidak aktif sehingga kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih tinggi.
Jika tegangan naik dari yang seharusnya, relay ini akan kembali aktif dan relay yang sebelumnya tidak aktif akan menjadi aktif lalu kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih rendah, dengan demikian tegangan output dikembalikan ke level yang seharusnya.
Kerusakan umum AC stabilizer.
Di antara kerusakan yang sering terjadi pada kebanyakan AC-stabilizer sistem relay adalah :
Ada masukan tegangan (indikator menyala) tetapi tegangan output tidak ada.
Ada masukan tegangan dan ada tegangan output, tetapi level tegangan output tidak normal (terlalu rendah atau terlalu tinggi).
Mati total.
Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh relay yang sudah rusak dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi. Relay yang rusak umumnya secara fisik sudah terlihat, yaitu rumah/casing plastiknya meleleh atau hangus di bagian tertentu. Relay yang sudah seperti ini perlu diganti tanpa harus melakukan pengetesan terlebih dahulu.
Ketika melakukan penggantian, sebaiknya pilih relay yang berkwalitas baik meskipun relay aslinya (mungkin) berkwalitas kurang bagus.
Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kontak relay yang sudah kurang baik atau ada komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak.
Untuk memastikan masih baik atau tidaknya kontak relay perlu dilakukan pengetesan pada setiap relay.
Caranya sudah diterangkan dalam : Pengetesan Relay .
Kemungkinan adanya komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak bisa diperiksa langsung pada rangkaian. Yang paling sering rusak adalah resistor R5 dan transistor T2 (lihat gambar skema rangkaian di atas). Perlu dilakukan pengetesan untuk memastikan apakah komponen-komponen itu memang benar rusak ataukah tidak. Jika telah dipastikan rusak maka diganti dengan yang baru.
Pada beberapa rancangan lainnya dioda tidak disertakan sehingga terdapat kemungkinan coil relay putus akibat tegangan balik transien yang muncul di sekitar coil tersebut, padahal dioda dekat relay berfungsi untuk mengkompensasi hal itu. Karena itu untuk rangkaian yang seperti ini relay juga perlu diperiksa karena ada kemungkinan ia tidak bekerja lantaran coil-nya sudah putus.
Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh kabel AC (kabel main-power) yang sudah putus di dalam, kerusakan pada main-switch (saklar on-off untuk power), atau kerusakan pada transformator.
Namun prosedur standar untuk memeriksa kerusakan mati total adalah dengan memeriksa fuse/sikring terlebih dahulu. Bisa jadi tidak ada kerusakan, hanya fuse putus karena terbebani lebih.
Fuse harus diganti dengan ukuran yang sama.Untuk daya 500W ukuran fuse adalah 2,5A dan untuk 1000W ukuran fuse biasanya 5A. Apabila fuse diganti dengan yang lebih besar maka ketika terjadi pembebanan lebih atau hubung-singkat di jalur output-nya transformator akan terancam ikut rusak...Jika fuse ternyata tidak putus, maka dilanjutkan ke pemeriksaan berikutnya.
Kabel AC perlu diperiksa dengan Ohm-meter apakah kabel-kabel di dalamnya masih tersambung atau sudah putus sebagian. Jika sudah ada yang putus maka diganti dengan yang baru, tetapi apabila ternyata kabel AC masih baik maka kerusakan kemungkinan ada pada main-switch.
Main-switch kemudian diperiksa untuk memastikan kerusakannya.
Adapun kerusakan transformator ciri khasnya adalah putusnya fuse dan panas yang tinggi pada transformator.
Setiap kali fuse diganti dengan ukuran yang sama akan kembali putus dan putus lagi meskipun stabilizer tidak dibebani dengan perangkat elektronik apapun.
Adakalanya fuse tidak putus, tapi transformator terasa begitu panas meskipun baru sebentar diberi tegangan input 220V dan stabilizer belum dibebani dengan perangkat elektronik apapun.
Ini juga gejala transformator rusak.
Mengatasi transformator rusak agak sulit karena transformator untuk keperluan ini tidak dijual di pasaran umum. Cara yang paling memungkinkan adalah dengan membawanya ke tukang gulung trafo jika tidak bisa menggulungnya sendiri,bisa diserahkan ke tukang service terdekat atau bisa beli baru.
Jumat, 02-Juni-2023
BY; Vega Audio
Trafo : 20A
VDC : +77.3 / -77.4
Bias TR driver: +1.2 V /-1.2 V
Bias TR TEF: +0.710 / - 0.718 mV
Bias TR Final 6SET : + 0.211/ - 0.207 mV
DCO : - 00.0 mV
dari skema di atas R fedback positif 33K , R fedback negatif 330 ohm
penyelesaian: 33.000/ 330 =100 X penguatan.
Keterangan :
Idealnya 30X penguatan dan yg beredar di pasaran 50X lebih
dan untuk skema di atas memang sengaja di buat 100X penguatan karena driver tsb untuk keperluan freq mid dan high
Input Balanced